Siapa sebenarnya kamu?

Daftar Isi

Puisi ini aku tujukan pada seseorang yang kehadirannya terasa aneh bagiku. Entah mengapa, aku sering bertanya: sebenarnya siapa sih dia itu dan apa tujuan dia hadir dalam hidupku?

Paras cantikmu membalut raut misteri dari sebuah kejanggalan.
Tutur lembut ucapanmu membungkus keanehan yang mendera pikiranku.
Apakah aku salah ketika menafsirkan pola perilakumu yang tampak memberi kesan sesuatu yang tersembunyi?
Ya, memang aku tak mau berprasangka negatif padamu, tapi keanehan itu terus-menerus hadir seperti misteri yang menghendaki untuk segera dibuka.

Ada saja kejanggalan yang kerap kurasakan setiap kali bersamamu.
Pesona itu tertebar laksana aroma parfum yang kau gunakan.
Aku terjerumus masuk dalam buaian kenyamanan yang kau sebar dari mimik wajah jelitamu.
Dan lagi-lagi, perasaan aneh itu baru kurasakan ketika kita berpisah.

Mengapa situasi ini selalu menderaku?
Siapakah sebenarnya dirimu?
Mengapa kenyamanan kurasakan ketika bersamamu, tapi keanehan baru kusadari setelah kau pergi?
Apa sebenarnya arti dari kejadian ini?

TUHAN….
Tunjukkanlah kebenaran itu.
Siapa diakah sebenarnya?
Bukakanlah tabir misteri yang membuatku ragu.
Dan tuntunlah hatiku, pikiranku, dan langkahku agar aku tak tersesat.

Duhai dirimu yang terselubung…
Apa pun maksud tujuanmu, kelak aku yakin TUHAN pastilah akan membuka rahasia dirimu.

Saat ini yang kumau adalah membuka secepatnya rahasia tentang siapa dirimu sebenarnya.
Karena aku tak mau berkepanjangan menduga dan menerka siapa dirimu.
Bila kebaikan itu adalah sebenar-benarnya, maka jalinan silaturahmi antara kita pastilah akan terus terajut.
Namun, bila ada misteri dari niat jahatmu, maka aku yakin karma itu akan segera hadir.

TUHAN pasti akan secepatnya menunjukkan siapa dirimu.
TUHAN pasti akan segera menunjukkan kebenaran dari keberadaan dirimu.
Karena sejatinya hanyalah TUHANlah Yang Maha Mengetahui.
Kita, hamba-Nya, hanya bisa berserah semata pada Sang Maha Pencipta.

 

Rina Indrawati
Rina Indrawati Rina Indrawati, seorang ibu rumah tangga yang menjadikan menulis sebagai terapi jiwa. Ada kebahagiaan tak terhingga yang dirasakannya setiap kali berhasil merangkai kata menjadi sebuah tulisan. Kebahagiaan itu pula yang mengantarkannya melahirkan dua buku solo: Rajutan Awan (2021) dan novel fiksi Rana Jelita (2024). Pengalamannya juga diperkaya dengan keikutsertaan dalam berbagai event antologi. Saat ini, Rina sedang fokus mengembangkan tulisannya di situs literasi rajutanaksara.com. Ingin mengenal Rina lebih dekat? Jangan ragu untuk menghubunginya: Ponsel: 08118411692 Instagram: rinaindrawati16 TikTok: rinaindrawati6

Posting Komentar