Rajutan Aksara Gelar BINCANG SANTAI KEDUA: Inspirasi Berkarya DALAM KETERBATASAN

Daftar Isi

Jakarta, – Rajutan Aksara sukses menyelenggarakan webinar bertajuk "Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Berkarya" pada Sabtu, 19 April 2025. Acara yang merupakan bagian dari rangkaian BINCANG SANTAI (BINSAN) yang dilaksanakan setiap bulan ini berlangsung selama 135 menit melalui platform Google Meet dan berhasil menarik perhatian puluhan partisipan dari kalangan difabel maupun non-difabel.

Rina Indrawati, founder Rajutan Aksara, menyampaikan rasa syukur dan harapan agar Bincang Santai dapat terus berlanjut secara rutin setiap bulan. Sementara itu, Ramaditya Adikara, S.Sos., M.Si, sebagai pembicara, berbagi pengalaman literasi pribadinya dan menekankan pentingnya dukungan orang tua dalam mencapai kesuksesan. Ayah dengan dua anak itu juga menjelaskan empat jenis personality plus yang memengaruhi gaya seseorang dalam berkarya.

"Berkat dongeng yang Ibu bacakan setiap malam dan kecintaan pada bacaan masa kecil seperti Majalah Bobo, saya dapat menulis fantasi, bahkan menciptakan tokoh imajiner seperti Wahita," ujar penulis dari Novel Mata Kedua itu. Lelaki disabilitas netra kelahiran 1981 itu juga menambahkan bahwa kemauan kuat, passion, dan tujuan yang jelas sangat penting agar sebuah karya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Di akhir acara, Ni Putu Rismayanti mengumumkan lima partisipan beruntung yang mendapatkan hadiah buku, termasuk buku karya Rina Indrawati berjudul Rana Jelita, Antologi Cerpen Menggenggam Dunia, dan tiga buku antologi cerita anak-anak dari salah satu teman dekat Rina Indrawati.

Menariknya, dari sekian banyak peserta, tampak Azka Seftiadiska yang antusias menyampaikan kesan dan pesan saat pertama kali ditunjuk salah satu panitia. Gadis yang berasal dari Cianjur itu termotivasi dan senang karena tidak hanya berterima kasih atas banyaknya pemahaman yang didapat dari agenda bulanan ini, tetapi juga tertarik menekuni Psikologi, termasuk empat jenis personality plus yang memengaruhi gaya seseorang. Hal yang sama dirasakan peserta lain, Tri Rizky Wahyu Jari dari Semarang.

 

 

Reporter: Venny Ayuningtyas dan Akbar Ariono Putra

Editor: Tim Raksa 

Posting Komentar