Binar Paris di Matamu
Seperti menulis, menyayangimu adalah mengukirkan
aksara di permukaan lembar kehidupan.
Cinta yang menyapa adalah manivestasi kasih Tuhan.
Selagi aku bisa tekun di alas kebajikan dan beratapkan
kebijaksanaan ajaran.
Tak mampu lagi bertumpu, semesta pun torehkan
keajaiban dalam kisah luhurnya.
Seperti menyanyi dan menari, tak terhitung bilangan
binary cobaan dalam upaya merangkum lembut hatimu.
Sayang, semerbak tuturan perjalanan yang kita hadapi
merupakan bukti.
Betapa masih rapuh dan rentan diri kita.
Betapa lemah jemari dan gemetar kaki sehingga tertatih
menapaki tangga usia.
Seperti menuntun dengan lampu, aku jauh darimu, aku
dekat denganmu adalah tanda.
Binar paris cemerlang di matamu, lekuk Himalaya
menghias semburat malu pipimu.
Kasih, ulurkan jemarimu agar kusambut.
Bersama kita maju, menuju Maladewa kehidupan.
Nirwana Firdausi yang berhak dimiliki para penanam
bunga di ladang cinta Ilahi.
Penulis: Akbar AP
Posting Komentar