Sudikah kau menolongku
Puisi ini ku buat takala aku sendiri menanti sesorang yang datang membantu
kesulitan yang sedang ku hadapi.
Tak
ada yang salah dari barisan kata.
Tak
mengapa bila rasa itu terucap.
Tak
apalah bila keluhan itu tersalur.
Tak
terlarang bila air mata iringi curahn
yang terpendam
Bilakah
ada rangkulan penyejuk
Adakah sentuhan pelipur
Akankah duri kan menyingkir
Mungkinkah ada hujan embun pelepas dahaga pilu
Ya semua pertolongan menjadi asa dalam pengharapan
Ya
penantian dalam kesendirian terus
menatap lorong tak berujung
Ya
secercah cahaya itu menjadi sesuatu yang selalu dinanti kehadiranya
Ya
semua pembasuh lara jadi momok yang ditunggu dalam sebuah penantian dalam harapan yang terpendam
Salakah bila ssemua itu diinginkan
Duhai
semua orang yang mendengar jeritan ini
Wahai
seluruh penghuni jagad yang mendengar
teriakan tak bersuara ini
Datang hampiri onggokan raga yang menggunung dalam ketidak berdayaan.
Jangan
tutup telingga kalian ,Jangan tutup mata
kalian,
Tolong
daku,bantu diriku yang sedang tak berdaya
Beri
aku sentuhan ketulusan hati kalian
Hingga
aku bisa menjajari melangkah di sisimu.
Posting Komentar