Sudikah kau menolongku

Table of Contents

Puisi  ini ku buat takala aku sendiri  menanti sesorang yang datang membantu kesulitan yang sedang ku hadapi.

 

 

Tak ada yang salah dari barisan kata.

Tak mengapa bila rasa itu terucap.

Tak apalah bila keluhan itu  tersalur.

Tak terlarang bila air  mata iringi curahn yang terpendam

 

 

Bilakah ada rangkulan penyejuk

Adakah  sentuhan pelipur

 Akankah duri kan   menyingkir

 Mungkinkah ada hujan embun  pelepas dahaga pilu

 

 

Ya  semua pertolongan menjadi  asa dalam pengharapan

Ya penantian dalam  kesendirian terus menatap lorong tak berujung

Ya secercah cahaya itu menjadi sesuatu yang selalu dinanti kehadiranya

Ya semua pembasuh lara jadi momok yang ditunggu dalam sebuah  penantian dalam harapan yang terpendam

 

 

 Salakah bila ssemua itu  diinginkan

Duhai semua orang yang mendengar jeritan ini

Wahai seluruh penghuni jagad yang mendengar  teriakan tak   bersuara  ini

  Datang hampiri  onggokan raga yang    menggunung dalam ketidak berdayaan.

 

 

Jangan tutup  telingga kalian ,Jangan tutup mata kalian,

Tolong daku,bantu diriku yang sedang tak  berdaya

Beri aku sentuhan ketulusan hati kalian

Hingga aku bisa menjajari melangkah di sisimu.

 

 


Rina Indrawati
Rina Indrawati Rina Indrawati, seorang ibu rumah tangga yang menjadikan menulis sebagai terapi jiwa. Ada kebahagiaan tak terhingga yang dirasakannya setiap kali berhasil merangkai kata menjadi sebuah tulisan. Kebahagiaan itu pula yang mengantarkannya melahirkan dua buku solo: Rajutan Awan (2021) dan novel fiksi Rana Jelita (2024). Pengalamannya juga diperkaya dengan keikutsertaan dalam berbagai event antologi. Saat ini, Rina sedang fokus mengembangkan tulisannya di situs literasi rajutanaksara.com. Ingin mengenal Rina lebih dekat? Jangan ragu untuk menghubunginya: Ponsel: 08118411692 Instagram: rinaindrawati16 TikTok: rinaindrawati6

Posting Komentar