Aku Dalam Kesia-siaan
Puisi
ini lahir tuk menguatkan hati dalam pola
pikir tentang sebuah keyakinan yang harus selalu ada dalam diri.
Perih
memang luka ini bila terus aku keluhkan, namun
ego ini mengapa terus mengebu hingga
kerap kali penyesalan yang
membuat aku jauh lebih terpuruk.
aku sadar
di setiap detik yang dilalui adalah ujian yang harus selalu kita
selesaikan, namun mengapa godaan itu mematik emosi membangunkan lagi egois hingga dendam selalu terdersit dalam
pikiran.
Aku
tahu masalah itu datang karena kita
yang mendatangkan persoalan baru,
namun mengapa rasa ini tak bisa sirna
kala desiran duka melambai.
Inikah
fitrah nafsu manusia. Ataukah ini adalah
jebakan agar kesesatan yang akan menguburkan diri dalam jurang kehancuran.
Lantas
dimanakah kebenaran itu kan menjadi secercah bahagia yang akan membimbing hati.
Lalu
apakah ada setitik embun yang kan
membasuh keringnya pemahaman.
TUHAN.....
Ya
hanya nama ini yang ku yakini pasti ada.
Inilah
modal dasarku merangkak mesti tertatih aku harus menggapai tangan NYA.
YA ALLAH.....
Bersimpuh aku
mengakui semua dosa yang telah kuperbuat.
Sujudku
memohon dengan segenap keyakinan agar
KAU basuh aku dalam kasih sayang MU.
Linangan
airmata ini murni karena pengakuan taubatku, dalam panjatan do’a ku selalu meminta rangkulan MU agar aku tegar
tuk selalu bersyukur.
YA
ROBBI.....
Kehendak
MU tlah KAU tetapkan,namun ijinkan aku
meminta sentuhan petunjuk MU agar aku senantiasa berada dalam ridho MU.
Dalam
keterbatasanku ku serahkan lemahnya hati ini dan kuatkan lagi pola pikirku agar
aku bisa melawan hasrat dan nafsu yang salah.
Kini
ku mencoba menyatukan kalimat indah
di setiap helaan
nafasku bila KAU selalu bersamaku.
Tak ada harapan yang jauh lebih nyata selain
sepenuh jiwa ketika pengharapan itu hanya tertuju pada MU ILLAHI ROBBI.
Tak
ada yang lebih nikmat ketika sebuah
rejeki itu datang bila pola pikir itu masih terselip keluhan
Tak
ada yang lebih membahagiakan hati bila masih menganggap diri sendrilah yang
paling terpuruk.
Ya
semua itu berbalik pada diri sendiri,bila
ingin bahagia,bila mau senang, bila menginginkan kedamaian ,bila mau
merasakan kenikmatan yang sesungguhnya
maka ingatlah selalu akan masa tersulit.
Apakah kau mau seperti itu terus,ataukah kau tak
ingin merasakan sejuknya udara di punvcak kebahagiaan, ataukah kau tak ingin
menjemput surgamu.
Berjuta
bisikan perang dalam pikiranku,ajakan itu menempatkan aku di ujung
persimpangan.
Lagi-lagi
bilakuasa TUHAN takan tersaingi maka jalan untuk kembali menjemput hidayah itu
selalu terbentang.
“Hasbunallah
wa ni'mal wakil ni'ma mawla wani'mannashir...cukuplah bagi kami Allah, sebaik
baik Pelindung dan sebaik baik Penolong”.
Maha
benar ENGKAU,YA ALLAH dengan segala
firman MU.
Dan
ku bersaksi bahwa tiada TUHAN selain hanya ENGKAU YA ALLAH.
Berjuta
permohonan tersebar dari seluruh do’aku pada MU hingga syukurku adalah bukti terima kasih aku tuk semua yang KAU
curahkan untuku.
Posting Komentar